Beberapa alasannya adalah meniru game lain dan menyeret pemainnya, selain itu juga ada beberapa alasan lain.
1. Meniru Banyak Game Lain
Dari zaman tidak enak, memang namanya game itu saling meniru atau ada kemiripan dengan game lainnya. Dari zaman tabletop kuno seperti catur sampai tabletop modern warhammer 40k. Tetapi memang banyak rumor kalau genshin sangat meniru Zelda Breath Of The Wild mulai dari desain dunia yang penuh padang rumput apalagi fitur memanjat dan glidingnya, bahkan beberapa animasi serangan juga mirip.
Kalau orang tidak tahu detailnya, bisa-bisa 2 gambar diatas seperti 1 game yang sama cuman berbeda tempat saja.
Selain Zelda BOTW ada juga kabar kalau ada lagu Genshin yang sangat mirip dengan Final Fantasy yaitu lagu menu gacha versi awal yang sudah dirubah pada versi terbaru.
Kalau dilihat-lihat sebenarnya ada banyak juga game yang desain dunianya mirip-mirip dan juga berfitur memanjat atau gliding dan memiliki padang rumput yang luas, tetapi entah kenapa Genshin sangat tidak disukai karena hal ini.
2. Gamenya Belum Selesai Tapi Sudah Dirilis
Genshin rilis tanggal 28 September 2020, sudah 1 tahun 4 bulan sejak gamenya keluar, pemain sudah mendapatkan 1 kota tambahan. Dari Genshin sendiri memang merencanakan 1 kota per tahun. Kalau dilihat-lihat memang konten untuk pemain sudah lumayan banyak, tapi karena eventnya disitu-situ saja, asset game yang dipakai itu-itu aja, ada pemain yang merasa gamenya belum selesai dan terlalu dipaksakan.
3. Di Mobile Tidak Enak
Tahukah kalian kalau Genshin di Android tidak support Joystick. Saya sudah mencoba menancap beberapa jenis kontroller tetapi tidak bisa. Menurut saya, memainkan gamenya di android menggunakan layar sentuh tidak terlalu enak, saya sangat ingin menggunakan kontroller agar jadi sedikit lebih enak tetapi sayangnya tidak bisa.
Belum lagi butuh hp dengan spek lumayan tinggi agar bisa memainkannya dengan baik, jangankan begitu, hp dengan spek tinggi pasti akan sangat panas sampai hang kalau memainkannya dengan setting maksimal.
Game ini terkenal dengan sering update, setiap kali update besarnya cukup menguras kuota untuk orang yang tidak punya internet unlimited.
Saya ingat sekali perkataan teman saya. “Pertama genshin keluar, hpku bisa main. Sekarang (4 bulan kemudian) 30 fps aja gak sampe” Sebagai pemain genshin di PC sebenarnya saya tidak mengalami hal ini, tetapi kalau ini juga terjadi pada saya tentunya saya juga tidak menyukai gamenya.
4. Memaksa Keluar Uang
Walaupun gamenya free to play tetapi pembuat genshin tentu memiliki trik tersendiri agar pemainnya mau mengeluarkan uang, contohnya :
Beberapa teman saya merasa setiap kali ganti banner gacha karakter maka stage dan event nya jadi sangat mudah kalau kita memakai karakter baru.
Ada juga stage yang tampaknya sengaja dibuat susah sekali dan akan menjadi mudah kalau kita mendapat senjata baru dan berarti kita harus gacha.
Ada juga gacha artifak yang sangat tidak menentu, walaupun sudah topup juga belum tentu dapat yang bagus.
Semua faktor tadi memaksa player harus melakukan topup dan akhirnya membeli mata uang game.
5. Komunitasnya Banyak Drama
Sepanjang saya mengikuti komunitas Genshin, setiap kali update ada aja drama komunitas yang mengikuti. Ada yang membanggakan status free to play dia kemudian komunitas tidak suka atau ada yang mengeluh tentang karakter tertentu kemudian komunitas langsung terbelah antar suka-tidak suka dan saling menyerang. Ada-ada saja.
6. Sistem Resin Yang Mengatur Pemain
Ada batasan resin yang bisa dikumpulkan setiap harinya dan jumlahnya tetap, sementara itu melakukan kegiatan penting di Genshin memerlukan resin. Hal ini membuat banyak pemain tidak suka, ada yang ingin bermain tetapi tidak bisa karena jumlah resin tidak cukup, ada pemain yang jadi merasa harus menghabiskan resin setiap hari dan jadi merasa beban.
Banyak pemain yang merasa jadi diatur oleh gamenya dan banyak yang tidak suka karena ini. Karena resin ini juga, pemain baru jadi merasa susah mengejar pemain lama.
7. Gamenya Menyeret Pemain
Pemain seringkali merasa diseret oleh game. Game ini memang belum selesai, setiap kali event utama habis, dia memberikan event selingan setiap beberapa waktu. Seringkali juga pemain tidak diberikan event apa-apa, jadi pemain hanya menyelesaikan misi harian saja. Misinya juga seringkali itu-itu saja sampai terasa membosankan.
Nah, tetapi walaupun membosankan tetapi sistem resin mengharuskan pemain untuk terus menghabiskan resin setiap hari kalau pemain mau memperkuat karakter mereka. Banyak pemain yang merasa terpaksa harus login dan menghabiskan resin.
Itu tadi 7 alasan kenapa gamer tidak suka Genshin. Ikuti info lain tentang genshin dan game lain hanya di tigagame.
Baca Juga :
Mainkan Genshin disini :
1 thought on “7 Alasan Kenapa Gamer Tidak Suka Genshin Impact”