4. Benchmark Game 1080p dan 1440p
Ini adalah spesifikasi pc dan gambar pc ketika dilakukan pengetestan. Benchmark dilakukan pada posisi open casing dengan tempratur ruangan sekitar 26c.
Komponen | Spesifikasi |
Processor | Ryzen 5 2600 3.4Ghz |
Memory | Team 2 x 8GB DDR4 2400 |
Storage | Samsung 850 Evo 500GB |
Motherboard | Biostar B350GTN |
Psu | Enermax Naxn 500W |
OS | Windows 10 64bit |
Temperatur Ruangan | 26C |
Saya melakukan benchmark Zotac 1660 Super Twin Fan 6G pada 4 game 2020 yang saya miliki yaitu Gears 5, Horizon Zero Dawn, Shadow Of Tombrider, dan Total War Saga: Troy. Saya menggunakan benchmark bawaan game masing-masing.
Hampir semua hasil benchmark 1080p berada di 60fps keatas pada setting high. Sementara pada resolusi 1440p vga ini terlihat sedikit kesulitan mempertahankan 60fps pada pengaturan high. Zotac 1660 Super Twin Fan baru berada dibawah 60fps ketika menggunakan setting ultra/highest.
Diluar dugaan saya, sangat berbeda sekali dari gtx 1060 3g yang dulu harga pembukaannya mirip dengan vga ini yaitu 3.5jt, ternyata Zotac 1660 Super Twin Fan dapat dibilang cukup mumpuni untuk bermain pada resolusi 2k atau 1440p.
Karena Vga ini memberikan hasil lebih dari 60fps pada game single player dan pengaturan high, saya rasa vga pasti memberikan lebih dari 100fps pada game esport seperti Valorant, Cs Go, Dota.
Keterangan | Jumlah |
Total Watt PC Tanpa Monitor | 242Watt |
Suhu Maksimum Vga | 81c |
Untuk suhu vga paling panas tercatat di 81C dan total daya maksimum pc dengan seluruh komponen tanpa layar tercatat di 242watt, sekali lagi pengujian dilakukan dengan posisi open casing atau casing terbuka tanpa side panel. Pada tabel spesifikasi tertulis kalau Vga sendiri memakan maksimal 125watt.
Vga juga memberikan fps lebih jika diberi processor dengan kecepatan single core lebih baik seperti Ryzen 3100 atau i3 9100f. Saya mencoba memasangkan Vga dengan Ryzen 3100 yang kemampuan single corenya lebih baik.
Dapat dilihat pada grafik diatas, vga masih bisa menambah fps jika menggunakan processor dengan clock lebih tinggi atau kemampuan single core lebih baik, hal ini pasti sangat disukai game esport. Penambahan paling tinggi pada Shadow Of Tomb Rider yaitu sekitar 9fps atau 10%.
Bagaimana kalau kita menggunakan processor generasi lama yaitu i3 2100 disandingkan dengan VGA ini :
Ketika mencoba benchmark 2 game yaitu Gears 5 dan Shadow Of Tomb Rider gamenya melakukan proses loading yang lama sekali, hampir 1min lebih setiap kali saya melakukan benchmark dan selama itu pula penggunaan processor selalu diangka 100%.
Saya rasa bukanlah sebuah keputusan yang tepat memasangkan VGA ini pada processor lama dengan kemampuan 2 core 4 thread seperti i3 2100. Walaupun sudah menggunakan ssd Samsung 850 Evo 250gb dan 8gb ram tetapi waktu loading tetap lama sekali, fps yang dihasilkan juga sekitar 60% dari processor lebih tinggi.
Bagaimana dengan test render dan vray, saya mencoba cinebench, vray dan test export menggunakan Movavi dengan mengaktifkan NVENC kita lihat grafiknya dibawah.
Walaupun dibandingkan dengan GTX 1080 yang dapat dibilang generasi lama tetapi lebih kuat, vga ini ternyata cukup dapat menyaingi dibidang render dan export video. Perbedaan export video hanya 2detik lebih lambat, sementara pada VRay selisih 25fps atau sekitar 12% dan pada cinebench hanya lebih lambat sekitar 4%. Untuk saya ini adalah bukti perkembangan teknologi yang cukup mengaggumkan.
Berikutnya 5. Kesan, Mini ITX, Penutup